Maret 31, 2025

Polrestabekasikota – Ragam Jenis Berita dan Fungsi Fakta dalam Berita

Dalam beraktivitas sehari-hari, kita tidak akan pernah bisa lepas dari yang namanya berita

Rupiah Loyo terhadap Dolar AS Imbas Pernyataan Hawkish The Fed

Nilai ubah rupiah loyo terhadap dolar AS dipicu pernyataan hawkish mengenai inflasi dan tingkat suku bunga Federal Funds Rate (FFR).

Nilai ubah rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) turun 21 poin atau 0,13 prosen ke posisi 16.609 per dolar AS dari di awalnya 16.588 per dolar AS terhadap Kamis pagi, (27/3/2025).

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong prediksi nilai ubah rupiah lesu terhadap dolar AS dipicu pernyataan hawkish mengenai inflasi dan tingkat suku bunga Federal Funds Rate (FFR).

Dolar AS di dukung oleh pernyataan hawkish mengenai inflasi dan tingkat suku bunga dari dua pejabat the Federal Reserve (the Fed) Neel Kashkari dan Alberto Musalem,” tutur Lukman kepada Antara.

Pejabat the Fed Neel Kaskhari menuturkan, pihaknya tidak ada urgensi memangkas suku bunga di sedang ketidakpastian ekonomi oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Musalem menuturkan, efek inflasi dari pemberlakuan tarif AS bisa saja bukan cuma untuk sementara. Artinya, efek segera tarif terhadap harga diperkirakan cuma dapat singkat dan terbatas terhadap inflasi AS, tetapi efek tak segera bisa berbentuk lebih persisten terhadap inflasi.

“Kebijakan baru Trump yang menetapkan tarif 25 prosen untuk otomotif termasuk menghimpit aset dan mata uang beresiko,” kata dia.

Selain itu, rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS yang menguat setelah information penjualan barang tahan lama AS lebih kuat dari perkiraan. “Penjualan barang tahan lama AS naik 0,9 prosen dibandingkan bersama ekspektasi untuk turun 1 persen,” tutur Lukman.

Seiring dua segi tersebut, kurs rupiah diprediksi berkisar 16.500 sampai 16.600 per dolar AS.

Jurus Pemerintah Jaga Stabilitas Rupiah terhadap Dolar AS

Sebelumnya, Pemerintah mengupayakan sehingga nilai ubah rupiah tidak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bersama jaga harga ekspor dan deregulasi.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dikutip dari Antara, Kamis (27/3/2025).

“Tentu ekspor kudu tetap jalan, sesudah itu deregulasi (sesuai) arahan Bapak Presiden, dan perizinan dipermudah sehingga impor ekspor lebih lancar,” kata Menko Airlangga menjawab pertanyaan wartawan pas dia ditemui selepas rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Nilai ubah rupiah terhadap dolar AS terhadap pembukaan perdagangan terhadap Rabu pagi di Jakarta naik sebesar 8 poin atau 0,05 prosen jadi Rp16.604 per dolar AS dari di awalnya Rp16.612,00 per dolar AS.

Rupiah termasuk ditutup menguat sebesar 24 poin atau 0,14 prosen jadi 16.588,00 per dolar AS dari di awalnya 16.612,00 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia terhadap Rabu pekan ini termasuk menguat ke level Rp16.588,00 per dolar AS dari di awalnya sebesar Rp16.622,00 per dolar AS.

Terkait nilai rupiah yang dinilai fluktuatif didalam beberapa hari terakhir, Airlangga memastikan fundamental ekonomi Indonesia selalu kuat kendati pergerakan rupiah fluktuatif. Fundamental kuat itu diamati dari cadangan devisa yang kuat, neraca perdagangan yang termasuk bagus, dan devisa hasil ekspor (DHE) yang pas ini sepenuhnya disimpan di didalam negeri.

“Ya rupiah seperti biasa berfluktuasi, tetapi pasti kami lihat secara fundamental kuat, sesudah itu termasuk kami lihat nanti secara jangka menengah dan panjang,” ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga: Fundamental Indonesia Kuat

Di wilayah yang serupa didalam peluang berbeda, Airlangga menyebut fluktuasi nilai rupiah yang melemah didalam beberapa hari terakhir merupakan bagian dari dinamika pasar dan tetap didalam koridor yang wajar.

“Ya ‘kan ini harian ‘kan, nanti kami lihat. Fundamental ekonomi kami kuat, pasar termasuk telah rebound kemarin. Ekspektasi mengenai Rapat Umum Pemegang Saham Bank Mandiri dan Bank BRI termasuk baik outcome-nya,” kata Airlangga pas ditemui sebelum rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.

Menko termasuk menyebut Pemerintah pas ini telah mengatur sehingga devisa hasil ekspor disimpan di didalam negeri. “Kita telah melaksanakan yang namanya devisa hasil ekspor. Jadi, kami tidak ter-corner ke depan sehingga fundamental devisa hasil ekspor termasuk dapat memperkuat posisi rupiah,” ujar Airlangga.

Baca Juga : Takjil on the Road: Kalangan Anak Sekolah Antara Semangat Berbagi dan Tantangan

Klik : selaparangtv.com

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.